- Fermentasi merupakan metode pengolahan bahan makanan yang sudah dikenal sejak lama. Teknik ini umum digunakan untuk mengolah kedelai menjadi beragam produk tidak hanya menghasilkan sajian baru. Produk yang diolah dengan metode ini juga memiliki sejumlah keunggulan. Setidaknya, ada tiga keunggulan olahan fermentasi kedelai yang disampaikan oleh Dr. Ardiansyah, dosen di Universitas Bakrie dalam seminar seminar "The 1st Soyfood and Beverages Symposium The Future of Soyfood and Beverages Business" pada Selasa 30/8/2022. 1. Lebih awet daripada makanan non fermentasi Daya simpan produk fermentasi kedelai terbukti lebih awet daripada makanan non fermentasi. MenurutArdiansyah, hal tersebut disebabkan oleh asam laktat yang dihasilkan selama proses fermentasi sehingga menyebabkan mikroba penyebab patogen tidak bisa tumbuh. Baca juga Apa itu Makanan Fermentasi? Teknik Mengawetkan Makanan Kuno 10 Makanan Fermentasi Khas Indonesia, Ada Udang dan Ikan Teri Fermentasi Apa Itu Natto, Fermentasi Kedelai Khas Jepang yang Baunya Khas? 2. Mengandung banyak nutrisi Selanjutnya, produk fermentasi kedelai yang mengandung beragam nutrisi membuat olahan ini lebih sendiri memiliki kandungan gizi berupa karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral. Ardi menyampaikan, fermentasi yang dilakukan terhadap kedelai semakin meningkatkan nilai gizi makanan ini. "Terjadi pemecahan sumber karbohidrat sehingga lebih mudah dicerna, termasuk juga proteinnya yang merupakan peptida dan asam amino yang sangat baik untuk konsumsi," kata Ardiansyah. 3. Murah dan mudah ditemui SHUTTERSTOCK/ARTCLOUD Ilustrasi kecap manis dalam mangkuk kecil. Produk fermentasi kedelai di Indonesia cukup beragam. Beberapa di antaranya adalah tempe, kecap, dan tauco. Menurut Ardi, berbagai olahan fermentasi kedelai tersebut sangat mudah ditemui di Indonesia dan murah harganya. "Beberapa produk fermentasi, seperti tempe, jadi tempe menjadi sumber protein dan tentunya dengan harga di Indonesia lebih murah," ujar Ardiansyah. Baca juga Sejarah Kedelai, Masuk ke Indonesia Sejak Abad Ke-16 9 Produk Rekayasa Genetik Kedelai di Indonesia, Salah Satunya Yoghurt 6 Resep Olahan Kedelai, Ada Kroket dan Ote-ote
Satuhal yang perlu anda ketahui, setiap langkah dari pembuatan tempe ini harus terukur karena alih-alih mendapat tempe yang gurih, dengan cara pembuatan yang berantakan akan membuat tempe anda tidak enak atau bahkan gagal produksi. Selain bisa mengetahui bagaimana cara mengolah kedelai menjadi tempe yang benar, anda juga bisa memastikan
Orang Indonesia pasti udah gak asing lagi sama tempe atau tapai singkong. Meski rasa dan aromanya cukup kuat, tapi dua makanan fermentasi tetap menjadi favorit banyak orang. Membahas soal makanan fermentasi, sebenarnya makanan jenis ini sudah ada sejak ribuan tahun yang kuno dulu melakukan fermentasi pada makanan untuk membuatnya awet selama berbulan-bulan. Sekarang pun, makanan fermentasi masih jadi pilihan banyak orang. Hampir semua negara memiliki makanan fermentasinya 10 makanan fermentasi dari berbagai negara di dunia!1. Berasal dari Sichuan di Cina, doubanjiang adalah pasta pedas yang terbuat dari kacang panjang, dan rempah-rempah. Di negara asalnya, doubanjiang merupakan bumbu dapur yang wajib ada di setiap rumah doubanjiang 2. Orang Korea Selatan gak bisa hidup tanpa kimchi. Berbahan dasar sawi putih yang dibalur dengan bubuk cabai dan garam, makanan fermentasi satu ini juga populer banget lho di Indonesia! kimchi Berwarna merah tua, sekilas bagoóng terlihat mirip seperti terasi. Bedanya makanan fermentasi asal Filipina ini terbuat dari udang yang diasinkan dengan garam laut dan disimpan di dalam pot tanah liat bagoóng 4. Sauerkraut atau kubis asam pada dasarnya adalah irisan kubis yang diasinkan dengan air garam. Meski populer di Jerman, nyatanya makanan ini justru pertama kali dibuat di Cina sekitar tahun yang lalusauerkraut 5. Jangan ngaku orang Indonesia kalau kamu belum pernah makan tempe. Terbuat dari kacang kedelai dan ragi, makanan fermentasi satu ini memang enak banget, sih! tempe olsson Baca Juga [QUIZ] Pencinta Tempe Pasti Bisa Menebak Olahan Tempe Khas Indonesia Ini 6. Berasal dari Eropa Timur, kefir merupakan minuman fermentasi yang terdiri dari susu dan ragi. Rasanya mirip yogurt, tapi sedikit lebih asam kefir A7. Orang Vietnam suka banget makan daging babi fermentasi yang dikenal dengan nem chua. Jadi, daging babi yang sudah dipotong-potong, dibumbui dengan bawang putih, merica, dan cabai. Kemudian dibungkus dengan daun pisang selama beberapa harinem chua 8. Sama seperti tempe, natto juga berasal dari kacang kedelai yang difermentasi dengan bakteri Bacillus subtilis. Teksturnya lengket, berlendir, dan memiliki aroma yang kuat. Meski tampilan gak menggiurkan, natto merupakan menu sarapan favorit orang Jepang, lho!natto Kalau Eropa punya kefir, Rusia punya kvass. Minuman fermentasi ini terbuat dari roti gandum hitam yang direndam dengan air garam dan ragi khusus. Agar rasanya lebih enak, kvass diberi tambahan sedikit madu dan kismiskvass 10. Terlihat seperti susu biasa, doogh pada dasarnya adalah yogurt yang dicampur dengan garam dan air soda dingin. Di Iran, doogh dinikmati setelah makan atau ketika udara di luar lagi panas-panasnya doogh Makanan fermentasi rata-rata memiliki rasa dan aroma yang kuat sehingga gak semua orang menyukainya. Padahal, makanan fermentasi sangat sehat, lho! Kimchi misalnya, mengandung vitamin, mineral, dan kimchi secara rutin dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh sekaligus melancarkan sistem pencernaan. Baca Juga Membedakan Yoghurt dan Kefir, Kamu Termasuk Orang yang Salah Gak? IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Untukkonteks produk keju, harus ada upaya atau aktivitas untuk membuktikan sehingga status kehalalannya menjadi jelas. Produk keju, terbuat dari susu dan bahan tambahan lainnya seperti kultur bakteri, enzim dan perwarna. Bahan-bahan tambahan tersebut harus diteliti sumbernya, terutama enzim dan kultur bakteri.